Jumat, 01 Mei 2020

Cara Alternatif Penghilang Covid-19

Menurut Teori Faridul Busro (Nama panggilan Farid) Covid-19 diakibatkan oleh Gelombang Frekuensi Radio yang menghasilkan minus dbi / minus udara sehingga menghasilkan sesak napas dan akibat lainnya.
menurut analisis dan penelitian amerika serikat (bisa dicari di google) bahwa sinyal WiFi bisa mengakibatkan kanker dan dampak sakit lainnya selama 10 tahun, sinyal tersebut memakai sinyal radio. Hal ini berlaku pada covid-19 karena sinyal kuat dan harus diputus kabel antennya sehingga sinyal radio tidak menyebar yang mengakibatkan minus dB (teori mengambil udara) penghasil kuman dan selain.
Berbeda dengan sinyal digital yang bisa dipantau dan dilihat dB. Sinyal Digital merupakan sinyal bersih dan tidak mengganggu kesehatan. Sinyal tersebut bisa digunakan untuk TV kabel, internet, dan telepon paket data.

cara mengetesnya yaitu dengan menghidupkan Handphone pulsa elektrik, setelah itu download google playstore pakai pulsa tersebut, dalam beberapa detik Anda akan sesak napas karena banyaknya sinyal radio. untuk menghilangkannya cukup mematikan download-an tersebut atau mematikan HP.

ditengarai sesak napas bagi pasien Covid-19 karena berdekatan dengan HP atau semacamnya.

Untuk Teknologi 5G lebih parah lagi karena sinyal radio yang sangat kuat, karena untuk telepon suara saja sudah membuat sesak napas. untuk mengatasinya dengan mematikan HP tersebut.

Cara lain mengetesnya dengan cara lebih profesional yaitu sediakan Oksigen portabel dan Radar Kadar Udara untuk menghitung kadar oksigen berapa persen. Untuk membeli alat tersebut bisa dibeli di Pasar International Kendal Jawa Tengah, Asia. Setelah membeli 2 alat tersebut (Oksigen portabel + Radar Kadar Udara) pergilah ke Tower 4G dengan berjarak 100 meter atau Tower 5G berjarak 2 KM, pakailah oksigen portable untuk pernafasan. menurut pengalaman seseorang setelah dekat tower 4G, kadar oksigen bernilai 0% alias tidak ada udara. Untuk Tower 5G Memiliki nilai minus persen oksigen.

translate
how to eliminate Covid-19 by breaking down radio towers and using data packet pulses for telephones and using one type of frequency, namely digital signals.

Tidak ada komentar: